School of Social and Political Sciences - Research Publications

Permanent URI for this collection

Search Results

Now showing 1 - 5 of 5
  • Item
    Thumbnail Image
    Mita, Pekka Cadre, Bangkalan, Madura, East Java
    Wardhani, I.S. ; Cahyaningrum, A.I. ; Setiawan, K.M.P. ; Beech Jones, B.A. ; Diprose, R. ; Savirani, A. (University of Melbourne with Universitas Gadjah Mada and MAMPU, 2020)
    Mita's story is part of a peer-reviewed edited volume of women's life stories that draws on detailed ethnographic research of village women's lived experiences and how they, individually and collectively, have taken action to influence village development in Indonesia's multi-level governance structure under the new Village Law in Indonesia. The analysis identifies the processes of women's empowerment, their involvement in grassroots women's collective action, engagement with civil society organisations, and how women influence village institutions, policies, development spending and priorities, and new projects as well as social norms in communities. Mia is the first woman in her village to graduate from university and established a kindergarten in her village in Bangkalan, East Java, where she teaches. For Mita, the kindergarten demonstrates that women should not just be identified with domestic work as they can contribute to their community. She became involved with Pekka and its focus on social protection by helping people obtain official documents, including birth certificates and family cards in 2018. Together with her aunt, Ati, Mita organises hamlet-level women's groups which combine prayer and discussions about gender equality and women's social rights.
  • Item
    Thumbnail Image
    Ati, Pekka Village Coordinator, Bangkalan, Madura, East Java
    Wardhani, I.S. ; Cahyaningrum, A.I. ; Setiawan, K.M.P. ; Beech Jones, B.A. ; Diprose, R. ; Savirani, A. (University of Melbourne with Universitas Gadjah Mada and MAMPU, 2020)
    Ati's story is part of a peer-reviewed edited volume of women's life stories that draws on detailed ethnographic research of village women's lived experiences and how they, individually and collectively, have taken action to influence village development in Indonesia's multi-level governance structure under the new Village Law in Indonesia. The analysis identifies the processes of women's empowerment, their involvement in grassroots women's collective action, engagement with civil society organisations, and how women influence village institutions, policies, development spending and priorities, and new projects as well as social norms in communities. Ati lives in Bangkalan, East Java where the organisation, PEKKA, works with village women to support female heads of families politically, economically and socially. Ati is at the centre of women's organisations in the village as an organiser of the maternal and child health group (Posyandu), a kindergarten principal, and a leader of the Muslimat Qur'an recitation group (pengajian). As coordinator of her village's Pekka union, Ati has developed her leadership skills to organise groups and help improve access to vital documents which in turn provide access to health, education and government services. Ati's story shows how despite encountering challenges, including difficulty in travelling to activities leading her to step down from her role as village coordinator, with support from her niece, Mita, Ati has been able to revive and grow hamlet-level women's groups. Ati remains committed to providing a space and opportunity for women to meet, save, and share their opinions together.
  • Item
    Thumbnail Image
    Mita, Kader Pekka, Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur
    Wardhani, I.S. ; Cahyaningrum, A.I. ; Setiawan, K.M.P. ; Beech Jones, B.A. ; Diprose, R. ; Savirani, A. (University of Melbourne with Universitas Gadjah Mada and MAMPU, 2020)
    Kisah Mita merupakan bagian dari volume kisah perjalanan hidup perempuan, sebagai salah satu hasil dari penelitian etnografis terperinci yang diterbitkan melalui proses penelaahan sejawat (atau peer review). Volume kisah perjalanan hidup perempuan ini mengacu pada pengalaman hidup perempuan desa dan bagaimana mereka beraksi secara individu dan kolektif untuk memengaruhi pembangunan desa, dalam struktur pemerintahan Indonesia yang multi tingkat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Desa. Analisa dalam volume ini mengidentifikasi proses pemberdayaan perempuan, keterlibatan perempuan dalam aksi kolektif perempuan akar rumput dan dengan organisasi masyarakat sipil (OMS), serta bagaimana perempuan memengaruhi lembaga dan kebijakan desa, pengeluaran dan penetapan prioritas pembangunan, proyek-proyek baru serta norma sosial di masyarakat mereka. Mita merupakan perempuan pertama di desanya yang berhasil mengenyam pendidikan tinggi. Mita mendirikan dan turut mengajar di taman kanak-kanak (TK) di desanya di Bangkalan, Jawa Timur. Bagi Mita, TK ini adalah ajang pembuktian dirinya kepada warga desa bahwa perempuan tidak selalu identik dengan urusan rumah tangga, tapi dapat berbuat lebih besar bagi masyarakat. Pada tahun 2018, Mita pertama terlibat dalam kegiatan Serikat Pekka yang berfokus pada perlindungan sosial, dengan membantu warga desa mendapatkan dokumen-dokumen penting, seperti akta kelahiran dan kartu keluarga. Bersama dengan bibinya, Ati, Mita mengorganisir kelompok perempuan di tingkat dusun yang menggabungkan kegiatan pengajian dengan diskusi tentang kesetaraan gender dan hak sosial perempuan.
  • Item
    Thumbnail Image
    Ati, Koordinator Desa Pekka, Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur
    Wardhani, I.S. ; Cahyaningrum, A.I. ; Setiawan, K.M.P. ; Beech Jones, B.A. ; Diprose, R. ; Savirani, A. (University of Melbourne with Universitas Gadjah Mada and MAMPU, 2020)
    Kisah Ati merupakan bagian dari hasil penelitian etnografis terperinci yang diterbitkan ke dalam volume yang telah melalui proses penelaahan sejawat (atau peer review). Volume kisah perjalanan hidup perempuan ini mengacu pada pengalaman hidup perempuan desa dan bagaimana mereka beraksi secara individu dan kolektif untuk memengaruhi pembangunan desa, dalam struktur pemerintahan Indonesia yang multi tingkat, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Desa. Analisa dalam volume ini mengidentifikasi proses pemberdayaan perempuan, keterlibatan perempuan dalam aksi kolektif perempuan akar rumput dan dengan organisasi masyarakat sipil (OMS), serta bagaimana perempuan memengaruhi lembaga dan kebijakan desa, pengeluaran dan penetapan prioritas pembangunan, proyek-proyek baru serta norma sosial di masyarakat mereka. Ati tinggal di desa yang terletak di Bangkalan, Jawa Timur, di mana organisasi masyarakat sipil Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), bekerja dengan perempuan desa untuk mendukung perempuan kepala keluarga secara politik, ekonomi, dan sosial. Ati merupakan sosok sentral dari organisasi perempuan di desa dalam perannya sebagai pengurus Posyandu, kepala taman kanak-kanak (TK), dan pemimpin kelompok pengajian Muslimat. Sebagai koordinator Serikat Pekka di desa, Ati mengembangkan keterampilan kepemimpinannya dirinya sendiri untuk mengorganisir kelompok dan membantu meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan, pemerintahan dan pendidikan. Kisah Ati juga menunjukkan tantangan yang ia hadapi, misalnya kesulitannya mendapatkan transportasi untuk menghadiri kegiatan yang menyebabkan dia mundur dari posisinya secara sementara. Namun bahkan dengan tantangan ini, Ati, dengan dukungan keponakannya, Mita, kemudian berhasil menghidupkan kembali dan membesarkan kelompok perempuan di tingkat dusun. Ati tetap berkomitmen untuk menyediakan wadah dan kesempatan bagi perempuan untuk berkumpul, menabung, dan bertukar pendapat bersama.
  • Item
    Thumbnail Image
    Peraturan Desa Mengenai Itsbat Nikah: Memperkuat Klaim Perempuan terhadap Hak Sipil dan Meningkatkan Akses atas Perlindungan Sosial = The Village Regulation on Marriage Verification: Strengthening Women's Claims to Civil Rights and Increasing Access to Social Protection
    Wardhani, I.S. ; Cahyaningrum, A.I. ; Savirani, A. ; Diprose, R. ; Hartoto, A.S. ; Setiawan, K.M.P. (University of Melbourne with Universitas Gadjah Mada and MAMPU, 2020)
    Case study from "Membuka Jalan untuk Pembangunan Inklusif Gender di Daerah Perdesaan Indonesia: Bunga Rampai Kajian Aksi Kolektif Perempuan dan Pengaruhnya pada Pelaksanaan Undang-Undang Desa", a peer-reviewed volume of case studies drawing on detailed ethnographic research of how village women have influenced village development in Indonesia's multi-level governance structure under the new Village Law in Indonesia. This case study examines changes in a village in Bangkalan that led to and resulted from the enactment of the Village Regulation (Perdes) on Marriage Verification in 2017, with support from PEKKA. This Village Regulation responded to the challenges for residents, particularly women, in acquiring civil administration documents, especially government-recognised marriage certificates.